SELAMAT DATANG & SELAMAT BROWSING. DAFTAR HARGA NGENET: Personal Rp.3.000 / Jam, Paket 1 ( 2 Jam ) = Rp.5.000, Paket 2 ( 3 Jam ) = Rp.7.500, Paket 3 ( 4 Jam ) = Rp.9.500.Paket 4 (5 jam)= Rp.12.000, Paket 5 (6 Jam)= Rp. 18.000. PAKET HEMAT MALAM mulai jam 20.00 : Paket 6 ( 2,5 Jam ) = Rp.5.000, Paket 7 ( 3,5 Jam ) = Rp.6.500. Kami juga melayani Pembayaran Listrik, PDAM dan Telkom TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.

Selasa, 23 April 2013

ADAB TIDUR

Tidur merupakan salah satu nikmat Allah Ta'ala yang tiada terkira nilainya. Dengan tidur, meskipun sejenak akan mampu mengistirahatkan tubuh dan  pikiran serta memperbarui semangat kita. Rasululloh SAW telah menjadikan tidur yang sebelumnya hanya menjadi kegiatan rutin manusia sehari - hari, menajdi sebuah ibadah dan sarana manusia untuk berhubungan dengan Allah Ta'ala. Oleh karena itu, agar tidur kita bernilai ibadah, hendaknya kita tidur dengan cara - cara yang telah diajarkan oleh Rasululloh SAW. Berikut adalah beberapa adab tidur yang hendaknya kita amalkan setiap kali kita akan tidur :
  1. Bermuhasabah ( intropeksi diri ) sebelum tidur. 
Seorang muslim sangat dianjurkan untuk bermuhasabah ( berintrospeksi diri ) sesaat sebelum tidur, memperhitungkan semua perbuatan yang telah ia lakukan sepanjang hari. Jika ia temukan perbuatannya baik, maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah Ta'ala, namun jika sebaliknya maka hendaknya ia segera memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya. 
    2.  Tidur dengan hati bersih.
Hendaknya seorang tidur dengan hati yang bersih, tidak menyimpan kebencian apalagi dendam kepada seorang muslim pun. Bahkan justru memaafkan semua orang yang telah berbuat buruk kepadanya. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Najjar disebutkan bahwa seorang sahabat yang bernama 'Ulbah bin Zaid, saat akan tidur memaafkan setiap orang yang berbuat salah kepadanya dengan membaca do'a berikut :
اَللّهُمَّ اِنِّي تَصَدِّقْتُ بِعِرْضِيْ عَلَى مَنْ نَالَهُ مِنْ خَلْقِكَ
" ALLOOHUMMA INNII TASHODDAQTU BI 'IRDHII 'ALAA MAN NAALAHU MIN KHOLQIKA "
Artinya : " Duhai Allah sesungguhnya kusedekahkan semua kehormatanku kepada siapa pun makhlukMu yang berdosa karena mendzolimiku "
 Keesokan harinya Rasululloh SAW bersabda : " Dimanakah seseorang yang menyedekahkan kehormatannya semalam ? " Maka bangkitlah 'Ulbah bin Zaid sambil berkata : " Aku, duhai Rasululloh ". Rasululloh pun kemudian bersabda : " Sesungguhnya Allah telah menerima sedekahmu. " ( HR. Ibnu Najjar ).
 Menyedekahkan kehormatan artinya memaafkan setiap orang yang telah menodai kehormatannya, mencela, memaki, menggunjing dan lain sebagainya.
   3.   Tidur lebih dini ( menyegerakan tidur ) setelah Shalat 'Isya'
Hendaknya tidur lebih cepat agar mudah bangun sebelum waktu Shubuh. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, Sayidah 'Aisyah R. A berkata :
كَانَ يَنَامُ اَوَّلَهُ وَ يَقُوْمُ اَخِرَهُ فَيُصَلِّيْ
  " KAANA YANAAMU AWWALAHU, WAYAQUUMU AAKHIROHU FAYUSHOLLII"
Artinya : " Dahulu Rasululloh SAW tidur di awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan Shalat."
Rasululloh SAW juga tidak menyukai tidur sebelum shalat 'Isya' ataupun begadang yang tidak bermanfaat selepas 'Isya'. Di dalam shahih Bukhori disebutkan :
اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ اْلعَشَاءِ وَاْلحَدِيْثَ بَعْدَهَا
  " ANNA ROSUULALLOOHI SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WASALLAMA KAANA YAKROHUN NAUMA QOBLAL 'ISYAAI WALHADIITSA BA'DAHAA "
Artinya : " Sesungguhnya Rasululloh SAW tidak menyukai tidur malam sebelum shalat 'Isya' dan berbincang - bincang ( yang tidak bermanfaat ) setelahnya. " ( H. R : Bukhori dan Muslim ).
    4.   Berwudhu dan bersiwak ( menggosok gigi )
Sebelum tidur hendaknya berwudhu dan bersiwak ( menggosok gigi ) terlebih dahulu sebagaimana diperintahkan Rasulullohi saw dalam sabda beliau :
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ
" IDZAA ATAITA MADHZJA 'AKA FATAWADHZDHZOK WUDHZUUAKA LISHSHOLAATI." 
Artinya : " Jika engkau menghampiri pembaringanmu ( tempet tidurmu ) maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk sholat. " ( H. R. Bukhori dan Muslim ).
   5.   Mengibaskan alas tidur ( sprei )
Sebelum berbaring di pembaringan, hendaknya ia mengibaskan alas tidur ( sprei ) 3 X, agar tidak tertinggal sesuatu yang membahayakan dirinya di tempat tidurnya tersebut.
Rasululloh saw bersabda :
اِذَاأَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ، فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ، فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ الله. فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ عَلَى فِرَاشِهِ
" IDZAA AWA AHADUKUM ILA FIROOSYIHI, FALYAKKHUDZ DAAKHILATA IZAARIHI, FALYANGFUDHZ BIHAA FIROOSYAHU, WALYUSAMMILLAH. FAINNAHU LAA YA'LAMU MAA KHOLAFAHU BA'DAHU 'ALAA FIROOSIHI.
Artinya : " Apabila seseorang dari kalian menghampiri pembaringannya ( hendak tidur ), hendaknya ia mengambil bagian dalam selimutnya, kemudian mengibaskannya ke pembaringannya dan mengucapkan Bismillah. Sebab ia tidak mengetahui apa yang terjadi di pembaringannya saat ia meninggalkannya. " ( HR : Muslim )
  6.    Berbaring di sisi kanan, menghadap Kiblat, sambil meletakkan telapak tangan kanan di pipi kanan.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Barra' bin 'Azib, " Rasulullah saw ketika akan tidur berbaring di sisi tubuh bagian kanan dan meletakkan telapak tangan kanan di pipi kanannya, setelah itu barulah beliau membaca do'a tidur." ( HR. Bukhori dan Muslim ). 
  7.    Mengusap anggota tubuh dengan telapak tangan.
Sebelum tidur hendaknya ia mengusap seluruh anggota tubuhnya dengan kedua telapak tanggannya sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw. Jika ia tidak mampu mengusap seluruh tubuh dengan kedua telapak tangganya, hendaknya ia mengusap bagian tubuh yang dijangkau. Usapan itu hendaknya dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.
Sayyidah 'Aisyah meriwayatkan bahwa ketika hendak tidur malam, Nabi SAW merapatkan kedua telapak tanggan beliau, lalu meniupnya. Setelah itu beliau membaca Qul Huwallohu Ahad ( Al - Ikhlas ), Qul a 'uudzu birobbil Falaq ( Al- Falaq ) dan Qul a 'uudzu Birobbinnaas ( An - nas ), lalu mengusap seluruh anggota tubuh yang dapat dicapai telapak tanggan beliau. Beliau berbuat demikian sebanyak 3 X . ( HR : Bukhori dan Muslim ).
  8.     Membaca Ayat kursi
 Abu Hurairah ra berkata :
" Rasulullah saw menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan, kemudian ada orang yang datang mencuri  makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan : " Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasululloh saw." Kemudian Abu Hurairah ra menceritakan suatu hadits berkenaan dengan masalah ini. Pencuri yang datang kepadanya kemudian berkata, " Jika kamu hendak berbaring diatas tempat tidurmu, bacalah ayat kursi, karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta 'ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi". Berkenaan dengan cerita dari Abu Hurairah, Nabi SAW pun bersabda : " Benar apa yang dikatakannya meskipun dia seorang pendusta. Dia adalah setan." ( HR : Bukhori ).
  9.     Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir
 Membaca kalimat Tasbih 33 X, Tahmid 33 X dan Takbir 34 kali. Sebagaimana yang diajarkan Rasululloh saw kepada putri beliau, Fatimah ketika ia meminta pembantu kepada ayahnya. Dalam Sunan Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda :
إِتَّقِي الله يَافَاطِمَةُ، وَأَدِّيْ فَرِيْضَةَ رَبِّكِ وَاعْمَلِيْ عَمَلَ أَهْلِكِ، فَاِذَا أَخَذْتِ مَضْجَعَكِ فَسَبِّحِيْ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ، وَاحْمِدِيْ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ وَكَبِّرِيْ أَرْبَعًا وَثَلَاثِيْنَ فَتِلْكَ مِائَةٌ فََهِيَ خَيْرٌلَكِ مِنْ خَادِمٍ
" ITTAQILLAHA YAA FAATHIMATU, WA ADDII FARIIDHZOTA ROBBIKI WA'MALII 'AMALA AHLIKI, FA IDZAA AKHODZTI MADHZJA 'AKI FASABBIHII TSALAATSANW WATSALAATSIINA, WAHMIIDII TSALAATSANW WATSALAATSIINA WA KABBIRII ARBA'AW WA TSALAATSIINA FATILKA MIATUNG FAHIYA KHOIRUL LAKI MIN KHOODIMIN."
 Artinya : "Duhai Fathimah, bertakwalah kepada Allah. Tunaikanlah kewajibanmu dan kerjakan pekerjaan rumah tanggamu. Jika engkau hendak tidur, maka ucapkanlah subhanalloh sebanyak 33 X, alhamdulillah 33 X dan Allahu Akbar 34 X. Inilah seratus kalimat dzikir yang lebih baik bagimu daripada seorang pembantu."
 Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda :
 أَلَاأَدُلُّكُمَاعَلَى خَيْرٍمِمَّاسَأَلْتُمَاإِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَاأَوْ أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشَكُمَا فَسَبِّحَاثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ وَاحْمَدَاثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ وَكَبِّرًا أَرْبَعًا وَثَلَاثِيْنَ فَهُوَ خَيْرٌلَّكُمَامِنْ خَادِمٍ
 " ALAA ADULLUKUMAA 'ALAA KHOIRIM MIMMAA SA ALTUMAA IDZAA AKHODZTUMAA MADHZOOJI 'AKUMAA AU AWAITUMAA ILAA FIROOSYIKUMAA FASABBIHAA TSALAATSAW WA TSALAATSIINA WAHMADAA TSALAATSAW WATSALAATSIINA WAKABBIROO ARBA 'AW WATSALAATSIINA FAHUWA KHOIRULLAKUMAA MIN KHOODIMIN."
artinya : " Apakah kalian mau jika kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada permintaan kalian ? Jika kalian berbaring hendak tidur, maka ucapkanlah subhanalloh sebanyak 33 X, Alhamdulillah 33 X dan Allahu Akbar 34 X. Ini lebih baik kalian berdua daripada seorang pembantu."
 Mendengar nasihat sang ayah yang penuh kasih, Sayyidah Fathimah berkata : "Aku ridha dengan semua keputusan Allah dan RasulNya."
   10.  Membaca Do'a dan Dzikir Sebelum Tidur
Setelah berbaring di pembaringan, hendaknya ia membaca do'a dan dzikir yang diajarkan oleh Rasululloh saw, agar tidurnya berkah dan bernilai ibadah dan seandainya ia meninggal dunia dalam tidurnya tersebut, ia meninggal dalam keadaan yang baik ( Khusnul Khotimah ). Di antaranya adalah do'a sbb :
Do'a Pertama
بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
" BISMIKA ROBBI WADHZO'TU JAMBII, WABIKA ARFA 'UHU, IN AMSAKTA NAFSII FARHAMHAA, WA IN ARSALTAHAA FAHFADH HAA BIMAA TAHFADHU BIHI 'IBAADAKASH SHOOLIHIIIN(A). "
Artinya : "Dengan namaMu wahai Tuhanku, kubaringkan lambungku dan dengan namaMu pula aku angkat lambungku. Jika engkau cabut nyawaku, maka cabutlah dengan penuh kasih sayang, dan jika Engkau kembalikan nyawaku, maka lindungilah dia, sebagaimana Engkau lindungi hamba - hambaMu yang Sholeh." ( HR. Bukhori, Muslim dan Tirmidzi ).
Do'a Kedua
بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَ أَمُوْتُ
" BISMIKA ALLOOHUMMA AHYAA WA AMUUT(U). "
Artinya : "Dengan NamaMu, ya Allah aku hidup dan dengan NamaMu aku mati. " ( HR. Bukhori, Abu Dawud dan Ahmad ).
  11.   Tidak Tidur Tengkurap
Tidur tengkurap meskipun tidaklah haram, akan tetapi tidak disukai oleh Rasulullah saw. Dalam Sunan Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah disebutkan bahwa suatu hari Rasulullah saw melihat seorang sahabat tidur tengkurap di Masjid, maka beliau saw membangunkannya dan mengatakan bahwa tidur tengkurap adalah tidur yang dibenci Allah dan cara tidurnya penghuni neraka. ( HR. Ibnu Majah ).
  12.   Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur.
Sebelum tidur periksalah kompor, pintu dan jendela. Padamkan semua api dan tutup rapat - rapat semua pintu dan jendela. Jangan lupa padamkan pula lampu ( jika nyalanya menggunakan api ). Rasulullah saw bersabda :
أَغْلِقُوْا اْلاَبْوَابَ بِالَّليْلِ، وَأَطْفِئُوْا السُّرُجَ، وَأَوْكِئُوْا اْلأَسْقِيَةَ، وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ، وَلَوْ أَنْ تَعْرِضُوْا عَلَيْهِ بِعُوْدٍ
AGHLIQUUL ABWAABA BIL LAILI, WA ATHFIUUS SURUJA, WA AUKIUUL ASQIYATA, WA KHOMMIRUUTH THO 'AAMA WASYSYAROOBA, WALAU AN TA'RIDHZUU 'ALAIHI BI 'UUD(IN). "
Artinya : "Di malam hari ( saat tidur ), tutuplah semua pintu, padamkanlah lampu, tutuplah rapat - rapat semua bejana, tutuplah makanan dan minuman walau dengan meletakkan sebatang lidi di atasnya. " ( HR. Ahmad )
Dalam Hadits lain Rasulullah saw bersabda :
لَاتَتْرُكُوا النَّارَ فِيْ بُيُوْتِكُمْ حِيْنَ تَنَامُوْنَ
 " LAA TATRUKUN NAARO FII BUYUUTIKUM HIINA TANAAMUUNA. "
Artinya : "Jangan biarkan api menyala di rumah kalian saat kalian tidur. " ( HR. Muslim ).
  13.   Membaca Do'a Saat Terjaga Dalam Keadaan ketakutan.
Kadangkala kita bangun tidur dalam keadaan terkejut, tersentak atau ketakutan. Ketika hal ini terjadi maka bacalah do'a berikut :
أَعُوْذُ بِكِلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّعِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
" A 'UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAMMAATI MIN GHODHZOBIHI WA 'IQOOBIHI, WASYARRI 'IBAADIHI, WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI WA AY YAHDHZURUUN(I). "
Artinya : "Aku berlindung ( kepada Allah ) dengan kalimat - kalimatNya yang sempurna, dari amarah dak siksaNya, dari keburukan hamba - hambaNya dan dari berbagai bisikan setan sehingga mereka tidak dapat menghampiriku. " ( HR. Tirmidzi ).
  14.   Membaca Do'a Sulit Tidur
Jika kita mengalami kesulitan untuk tidur, maka bacalah do'a yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw berikut :
أَللّهُمَّ غَارَتِ النُّجُوْمُ، وَهَدَأَتِ اْلعُيُوْنُ، وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّومٌ لَا تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وَلَانَوْمٌ، يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ، أَهْدِئْ لَيْلِيْ وَأَنِمْ عَيْنِيْ
" ALLOOHUMMA GHOOROTIN NUJUUMU, WA HADA ATIL 'UYUUNU, WA ANTA KHAYYUNG QOYYUUM, LAA TAK KHUDZUKA SINATUW WALAA NAUUM(UN), YAA KHAYYU YAA QOYYUUMU, AHDIK LAILII WA ANIM 'AINII "
Artinya : "Ya Allah, bintang - bintang telah tenggelam dan semua mata telah tertidur lelap, sedangkan Engkau Maha Hidup dan terus - menerus mengurus makhluk. Engkau tidak pernah terkena kantuk dan tidak pula tidur. Wahai yang Maha hidup dan terus - menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan pejamkanlah mataku." ( HR. Ibnu Sunni ).
  15.  Do'a Ketika Bermimpi Buruk
Ketika bermimpi buruk, segera tiupkan butiran ludah kecil ke arah kiri sebanyak 3 X dan bacalah do'a dibawah ini. Setelah itu ubah posisi tidur kita kearah yang berlawanan dengan posisi sebelumnya. Sebagai contoh, jika sebelumnya anda berbaring di sisi tubuh bagian kanan, segera berbaringlah di sisi tubuh bagiah kiri. Dan yang terpenting, jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun. Kemudian jika mampu bangun tunaikanlah shalat sunnah 2 rakaat.
أَللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ اْلاَحْلَامِ
" ALLOOHUMMA INNII A 'UUDZUBIKA MIN 'AMALISY SYAITHOONI WA SAYYIAATIL AHLAAM(I). "
artinya : "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari perbuatan setan dan keburukan mimpi. " ( HR. Ibnu Sunni ).
Seseorang yang benar - benar mengamalkan adab - adab tidur, maka tidurnya adalah ibadah. Sayyidina Mu'adz bin Jabal RA, berkata :
أَمَّاأَنَافَأَنَامُ وَأَقُوْمُ وَأَرْجُوْ فِيْ نَوْمَتِيْ مَا أَرْجُوْ فِيْ قَوْمَتِيْ
" AMMAA ANA FA ANAAMU WA AQUUMU WA ARJUU FII NAUMATII MAA ARJUU FII QOUMATII. "
Artinya : "Adapun aku tidur dan juga bangun malam, dan dalam tidurku, aku mengharapkan apa yang kuharapkan dalam bangun malamku." ( Diriwayatkan oleh Muslim ).
Semoga dengan mengamalkan berbagai adab tersebut, Allah mengaruniakan kepada kita kesempatan untuk bermimpi bertemu dengan Rasululloh saw dan kemudian kelak di hari kiamat kita dapat bersanding bersama beliau di Surga.
Kajian  tentang ADAB TIDUR sudah selesai, untuk BAB yang lainnya silahkan kembali ke menu BUKU : ADAB NABI


( Kutipan dari Buku : ADAB NABI , karya Habib Noval bin Muhammad Alaydrus solo )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentarnya dan telah mampir